Parkinson bukan hanya menyerang lansia. Penyakit ini bisa muncul lebih awal dan berkembang perlahan tanpa disadari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala awalnya dan memahami kapan harus mencari bantuan medis. Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat, gejala lebih terkendali, dan kehidupan sehari-hari tetap produktif dan bermakna.
Kenapa Deteksi Dini itu Penting?
Deteksi dini Parkinson memungkinkan gejala dikendalikan lebih efektif sebelum penyakit berkembang lebih jauh. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang penyintas Parkinson untuk mempertahankan kualitas hidup yang baik dan tetap mandiri dalam aktivitas sehari-hari. Penanganan sejak awal juga membantu:
- Menunda progresivitas gejala seperti tremor atau kesulitan bergerak,
- Mengurangi risiko komplikasi, seperti jatuh atau gangguan kognitif,
- Meningkatkan efektivitas terapi, baik obat-obatan maupun rehabilitasi fisik,
- Memberikan waktu bagi keluarga untuk mempersiapkan dukungan yang dibutuhkan
Inilah sebabnya mengenali gejala awal dan segera berkonsultasi ke dokter sangat penting, bukan hanya untuk penyintas Parkinson, tetapi juga untuk orang-orang terdekat di sekitarnya.
Bagaimana Diagnosis Dilakukan?
Diagnosa Parkinson biasanya dilakukan melalui dengan cara:
- Pengamatan saat duduk
Dokter akan mengamati tremor saat istirahat, terlihat di lengan atau tungkai bawah serta adanya ekspresi wajah seperti topeng (kedipan mata dan ekspresi wajah menjadi datar).
- Pemeriksaan bradikinesia
Dokter akan meminta untuk menggerakan tangan mengepal-membuka-mengepal dan seterusnya berulang-ulang.
- Pengamatan saat berjalan
Dokter akan mengamati kesulitan atau keraguan saat mulai berjalan (hesitancy), berjalan dengan kaki diseret (shuffling), jalan makin lama makin cepat (festination). Ayunan lengan berkurang baik pada satu sisi anggota gerak maupun di keduanya.
- Ditemukan rigiditas pada pemeriksaan tonus otot
Gerakan siku dan lengan akan diperiksa, dengan menekukkan sendi secara berurutan, maka akan dirasakan tingkat kekuatan atau kekencangan otot (tonus otot)
- Pemeriksaan instabilitas postural / tes retropulsi
Kedua bahu akan ditarik untuk melihat apakah tetap mampu mempertahankan posisi tegak.
Hingga saat ini, belum ada tes tunggal yang secara pasti bisa mendiagnosis Parkinson. Oleh karena itu, pengamatan klinis dan wawancara gejala menjadi kunci utama dalam diagnosis.
Kesimpulan
Mengenali tanda-tanda awal Parkinson adalah langkah krusial untuk memastikan penanganan dimulai sejak dini. Meski hingga kini belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan penyakit ini, deteksi dan intervensi awal dapat secara signifikan membantu mengendalikan gejala serta mempertahankan kualitas hidup penyintas. Parkinson memang lebih sering terjadi pada lansia, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul di usia yang lebih muda, bahkan sebelum 50 tahun. Jika Anda atau orang terdekat mulai mengalami gejala mencurigakan, jangan tunda segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.