Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan bangkitan berulang. Bangkitan, atau yang lebih umum dikenal masyarakat sebagai kejang, terjadi akibat aktivitas listrik yang tidak normal di otak. Meski terlihat muncul secara tiba-tiba, epilepsi sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Berikut adalah beberapa penyebab umum epilepsi yang perlu diketahui:
1. Kelainan Struktural Otak
Kelainan ini merujuk pada perubahan bentuk atau susunan jaringan otak. Bisa terjadi sejak dalam kandungan, maupun setelah seseorang lahir.
-
Bawaan lahir: Beberapa bayi mengalami gangguan perkembangan otak karena infeksi saat kehamilan atau gangguan saat persalinan. Hal ini bisa menyebabkan sambungan antar sel otak tidak terbentuk sempurna, sehingga rentan memicu bangkitan.
-
Setelah lahir: Cedera kepala akibat kecelakaan, benturan keras, atau bahkan tumor otak bisa merusak struktur otak dan menjadi pemicu munculnya epilepsi.
2. Infeksi Otak
Infeksi seperti meningitis (radang selaput otak), ensefalitis (radang jaringan otak), atau infeksi parasit seperti neurocysticercosis bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan otak. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami demam tinggi akibat infeksi virus atau bakteri dan tidak tertangani dengan baik, dapat mengalami infeksi otak yang kemudian memicu bangkitan.
3. Kelainan Imunologi
Selain dari luar, gangguan juga bisa datang dari dalam tubuh sendiri. Dalam beberapa kasus, sistem imun (kekebalan tubuh) justru menyerang jaringan otak sehat. Ini disebut epilepsi autoimun. Salah satu contohnya adalah autoimmune encephalitis, di mana antibodi tubuh menyerang sel otak dan mengganggu kerja sistem saraf, hingga menimbulkan bangkitan.
4. Gangguan Metabolik
Selain struktur dan sistem imun, fungsi tubuh lainnya seperti metabolisme juga bisa berdampak pada otak.
Masalah metabolik seperti:
-
Gula darah terlalu rendah (hipoglikemia)
-
Kadar garam tubuh (natrium/kalsium) yang tidak seimbang
-
Kelainan genetik yang memengaruhi proses energi di otak
Semua itu bisa membuat otak menjadi lebih sensitif dan memicu bangkitan.
5. Tidak Diketahui (Idiopatik)
Dalam banyak kasus, dokter tidak bisa menemukan penyebab pasti epilepsi, bahkan setelah berbagai pemeriksaan dilakukan. Ini disebut epilepsi idiopatik. Meski tanpa penyebab yang jelas, kondisi ini tetap bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Hal ini paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Kesimpulan
Epilepsi bisa dipicu oleh banyak hal—dari kelainan bawaan, infeksi, gangguan sistem imun, gangguan metabolik, hingga penyebab yang belum bisa dijelaskan secara medis. Mengetahui penyebabnya sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan dan pencegahan bangkitan ke depan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala bangkitan, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf. Dengan penanganan yang tepat, penyintas epilepsi tetap bisa menjalani hidup yang aktif, sehat, dan bermakna